Sabtu, 08 Juni 2013

nenek ondel resmi ditutup. sampai ketemu di blog selanjutnya.

Lama sekali gak nengokin nenek ondel. 
Sebenarnya sudah mau saya tinggalkan sejak 2011 yang lalu tapi agaknya memang malas untuk buat blog baru, tetapi sebulan ini saya lagi nyari inspirasi blog baru dan masih under construction baik dari segi tampilan dan postingan, jadi masih belom berani show up ke publik. 

Saya dari kemarin nyari" link yang menyediakan informasi sukur" tutorial cara nutup atau ngapus blog yang udah ada gimana tapi kok belom nemu ya? apa karena saya yang gaptek atau saya emang gak mujur belom dapet. tapi yasudah biarkan saja, setelah saya pikir, meski blog ini isinya curahan hati saya yang kebanyakan bermelow melow ria, tapi di blog ini pun saya menyimpan banyak memori yang terdokumentasi. mulai dari tsunami sampe beberapa bulan belakangan ini.

Blog. Saya kenal blog pertama kali dari kakak sepupu saya yang namanya Mas Eko. Dia seorang jurnalis penerbangan yang sekarang lagi eksis di kapal laut. Saya dikenalkan teknologi yang namanya blog ini tahun 2004. Dia sih dulu bikinin, tapi karena udah gak saya urus, akhirnya lupa dan wasalam. Mulai dari sana, Mas saya yang satu ini pun tak henti"nya mengompori saya buat "ayo nulis trid nulis" yah, maklum dia emang jurnalis yang kerjaannya curhat di koran, saya pun ketularan dan hobi curhat di mana" (sumpah ini kebiasaan buruk) hahaha. 

Emang takdir saya harus nyemplung ke aksara kali ya, teman sebangku saya Nuri juga ternyata punya hobi nulis dan sekarang dia dapet tawaran nulis buku *standing applause*. Gak sampe sini, ternyata Allah menyeret saya ketemu sama manusia paling ajaib di kelas (read: Icha). Dia ternyata 11 12 tipe galaures kayak saya and she has a blog too!!! 

Banyak kompor di mana" hingga akhirnya saya memusatkan perhatian, mencurahkan tenaga dan pikiran saya untuk buat blog. Ah ya, sebelumnya saya bikin di multiply.com, tapi karena di sana udah gak ada fasilitas yang memadai untuk kami para bloggers, saya pun hijrah ke akun ini berharap dengan segala kemudahan yang diberikan oleh akun ini, bisa membawa saya menelurkan satu blog hasil karya saya (tanpa embel" bantuan orang ---> saya sangatlah gaptek saudara").

Nah, kapannya saya lupa kapan nenek ondel lahir. Saya hanya ingat jamnya. 19.00 saya selesai membuat blog ini. (Start pengerjaan jam 4 sore) HAHAHA. Awal tampilannya juga gak kayak gini, penuh ornamen" yang mengganggu mata, sampai akhirnya saya putuskan lebih memilih background daripada template setelah saya melihat beberapa blog teman saya yang ternyata jauh lebih simple and happening.

Time is coming. Saatnya saya tutup blog ini. huks. *pasangpetasan* *lepasinbalon* 

Banyak sih alasan dan harapan kenapa harus saya tutup yang tidak bisa saya jabarkan satu satu di sini. terima kasih buat nenek ondel yang udah bikin nama saya eksis di media sosial. terima kasih jadi tempat galau paling keren selama beberapa tahun ini. Andaikan kau bisa berubah jadi autobots, saya kasih cium #eh. 

untuk blog yang baru..... 

Coming soon babe :) 

Salam Blogger. Piss love gaul muah 

A


Sabtu, 20 April 2013

give up


Namaku Astri. Umurku 23 tahun. Cita-citaku menjadi kesatria baja hitam. Hari ini dokterku bilang akan ada penyumbatan di otakku. Sebelumnya aku divonis akan lumpuh dan ususku akan dipotong. Entah vonis apa lagi yang akan hinggap di diriku sebelum aku masuk liar kubur. Intinya aku sudah tidak peduli lagi dengan vonis-vonis manusia berjas putih itu. Aku hanya ingin hidup normal tanpa antibiotik yang harus aku minum sebulan sekali.

Hari ini aku patah hati. Firasat itu kembali menghinggap di kepalaku. Ya, aku jatuh cinta padanya tetapi orang yang kucinta itu tidak akan menjadi milikku. Kau tau bagaimana perasaanku? Aku ingin sekali manusia berjas putih itu mengambil tindakan pembedahan otak sesegera mungkin bahkan aku ingin memutuskan syaraf spinal yang ada di cerebelumku, membuat semua vonis itu terjadi.

Aku tidak akan bertanya mengapa lagi saat ini. Saat ini aku benar-benar berada pada titik pasrah. Pasrah kepada aliran takdir yang akan membawaku. Tapi, sebelum aku mati, aku ingin bisa menyentuh salju meski itu hanya diujung jariku. Aku ingin bersepeda sekali saja mengelilingi bunga sakura. Aku ingin memakai jas hujan berwarna kuning sambil berlarian dengan wajah menghadap ke langit, menikmati tetesan derasnya hujan. Aku ingin naik balon udara. Aku ingin paralayang memakai kacamata besar. Sebelum mati aku ingin duduk di bangku panjang berkayu, bersandar, ya (hanya) menyandarkan kepalaku yang lelah ke bahunya.

Terlalu banyakah Tuhan?

Aku sudah ada pada tahap lelah saat ini. Akhir tahun yang luar biasa. Aku kehilangan semuanya. Kekasihku, karirku, temanku, dan (hampir) orang tuaku. Awal tahun yang luar biasa. Aku kehilangan jati diriku hingga aku menjadi manusia paling rendah di bumi dan sekarang aku kehilangan sisa-sisa harapanku.

Tidak pantaskah aku?

Aku tidak bertanya lagi, begitu kan janjiku padaMu. Ya, baiklah. Aku tidak akan bertanya lagi karena sungguh aku benar-benar tidak lagi menginjak bumi saat ini.

Tapi Tuhan, tunggu. Tunggulah aku. Sebelum aku berjalan dan binasa, aku ingin mereka yang menjagaku saat ini bahagia. Dua pasang mata sayu itu, aku ingin mereka bangga padaku. Sandiwaraku belum usai jadi tolong, tunggu sebentar. Aku ingin di sini melihat mereka bernafas dengan baik. Tunggu sebentar Tuhan. 

And I don’t knowThis could break my heart or save meNothing’s realUntil you let go completely

So here I go with all my thoughtsI’ve been savingSo here I go with all my fearsWeighing on me
And I don’t knowI could crash and burn but maybeAt the end of this roadI might catch a glimpse of me

So I won’t worry about my timingI wanna get it rightNo comparing, second guessingNo, not this time (Sober-KellyClarkson)


Rabu, 13 Maret 2013

Last Dance

i knew how we met before, how we talked, how we started the conversations, taught each other, shared everything we got, i knew it well and i missed that too much and my God give this second chance last night, it's really last dance. Thanks Allah. Frankly, i never feel disappointed to you, even my hands can't hold your hands, touch your hair, go to the beach together but i trust u more than that. we talked lowbrow jokes, laughed people, talked my damn boss,  ur damn country, my damn season. hahaha Clever, i know u are my joka :D

i know it's seems too impossible, i know it's too weird or stranger for most people, but who knows Allah's plans. even we don't know how the plans goes. i know it well, very well.

Last night, u said that's too long, been too long. We know our old problems, network, time, ur damn school, my damn office. and that's my favorites quotes:

"take ur time and i'll take my mine"
"i trust u"
"take ur self"
"i'll remember u always in my duas"
"thanks"
"XX"

He's my endorfin, i won't make it hard everything that we have all done. It is all destiny from Allah. He came when i lost everything, my hope, my love, my friends. He pulled my hands from the black hole. Allah gave him to safe me. Made duas, shared everything. 

I won't more expected for this feelings. 

one of my friend told me "u can go to the uk someday with your husband" 

can i?

Only God knows :)

*tapi rasa sayang itu terbelah dua. bahkan aku tidak ingin dia pergi sejengkal pun saat ini*

Sabtu, 09 Maret 2013

Haruskah?

Saya harus apa? bahkan dari yang terdekat saja tidak support. Dari yang sering saya lihat saja tidak mau melihat balik. Perang idealis di dalam kotak sabun, yang membuat saya semakin muak tiap hari. Sekarang saya harus bagaimana? Kalau saja saya bisa menjejakkan kaki saya ke manapun tanpa harus memikirkan orang lain, andaikan saja tidak ada buntut neraka yang akan menyeret saya pada akhirnya.

Frekuensi perih yang semakin hari semakin tebal, bahkan kebal. Kicauan defensif yang tak terhiraukan serta uraian ludah yang tak bisa ditangkap sensor indera. Haruskah saya melakukan pemberontakkan besar-besaran? Andai saya bisa. Andai tidak ada buntut neraka di belakangnya.

Sunggingan ketir yang harus ditelan setiap hari, keluh dan peluh yang harus dibingkai menjadi suatu prosa pahit Parameter konvensional yang harus dimengerti dengan hati yang iklas. Saya belum mampu Tuhan! Haruskah saya berhenti di sini saja? Menyerah dengan kata kunci akhir yang sudah bisa ditebak? Mengikuti arus, membiarkan tubuh ini terbanting hingga tak ada daya untuk melawan? Andai saja memang tidak ada neraka di akhir perjalanan ini.

Yak, pembanding. Saya lupa memasukkan aktor baru dalam kotak sabun ini. Pembanding yang sempurna tanpa luka. Pembanding yang membuat aku lumpuh seketika mendengar namanya. Pembanding yang semua mata tau tanpa harus dijelaskan, tentu dia yang akan menjadi pusat perhatian. Pembanding impian. Andai saja, mengumpat tidak menjadikan saya ahli neraka. 

Diam. Diam yang menyimpan penuh dendam dan amarah. Diam yang kutelan semua rasa perih dari dalam luka. Diam yang membawaku menuju bau surga, Andaikan Tuhan. Nadi ini letih. Nadi ini menyerah saat ini. Bolehkah saya meminta untuk .......

Kamis, 28 Februari 2013

my dear virgo

Meski kami tidak begitu akrab lagi seperti dulu. Saya senang melihat senyumnya yang merekah. Kami sadar, kami memiliki batas toleransi masing". Tanpa banyak kata yang harus terlibat, hati kami sudah tau harus pergi ke mana. Dulu, kami memang tidak bisa terpisahkan. Dulu, kami sangat akrab bagai kembar siam. Ya, hidup memang tidak pernah ada yang tau. Terkadang bagian terdekatmu justru meriammu. Tapi, sedikit benci saja saya tidak bisa. Sungguh meski dia tidak menganggap saya menjadi bagian terpenting dalam hidupnya, saya senang hari ini melihat senyumnya meski hanya secara virtual. 

At my messy room

A


Jumat, 15 Februari 2013

we love science

Saya percaya pada kekuatan doa. Saya percaya Tuhan tidak tidur. Semoga malam ini, setelah kertas-kertas ini saya sentuh, rasakan, genggam, benar-benar menjadi kenyataan. Melihat mata mereka, senyum kepuasan dari kekuatan doa, meyakinkan saya bahwa semua mimpi bisa diraih. Saya tidak mengatakan bahwa saya tidak pernah berada pasa posisi 'give up' atau 'muluk-muluk'. Seratus persen saya akan mengatakan bahwa benar saya merasa getir melihat postur tubuh mereka yang jauh sekali dari saya. Dari segi morfologi saya sudah kalah telak. "Manusia tetaplah manusia". Begitu batinku. 
Saya tekankan, lagi-lagi ketika saya menggengam kertas ini, saya merasa melayang. Akal saya bahkan tak sanggup mencernanya. "Rumit" begitu fikir saya. 

Percakapan dengan si-kertas":

1. Gila ye, mana ngerti gue yang beginian!
2. Keren sih, tapi gw bego, mana ngerti yang beginian!
3. Sumpah, mana ngerti gue yang beginian!

" Tapi gue pengen bisa satu atmosfer sama mereka. Ngomongin hal-hal yang rumit tapi bisa fun. Gue pengen bisa sekelas sama mereka. Satu lab sama mereka. Tuker-tukeran ide sama mereka. Emang sih gue bakalan jadi orang paling tolol yang cuma bisa melongo sama teori quantum mereka. Bodo amat. Gue pengen bisa divideoin begitu, ngoceh" di depan kamera sambil meragain hasil thesis gue. Ahhhhh..... gue pegen!!!!"

terus dalam imajinasi si-kertas menjawab:

"emang persiapan lo apa?"

gue jawab:

"workhad never has begun!" 
#krik krik krik




Minggu, 10 Februari 2013

won't waste my time

Polanya sudah salah. Seharusnya kesimpulan itu di mana-mana bisa diambil ketika kita sudah melakukan penelitian dan saya terlalu antusias untuk melewatkan proses penelitian tersebut. Baiklah, awalnya saya tidak mau ambil pusing dengan hasil regresi linier yang tidak dapat menghasilkan kurva maksimum tetapi proses tetaplah proses. 

Ibarat skripsi, sekarang saya kembali 'ngubek-ngubek' bab I. Menelaah ulang dan fokus dengan tujuan dan metode yang digunakan, serta memperbaiki kesalahan saya sebelumnya dan menekan frekuensi revisi.

I won't waste my time. That's the point.

Demi segenggam salju. Demi sepasang mata sayu. Demi mereka yang menunggu saya di masa depan. 


A